Kampung Pulo merupakan perkampungan yang terdapat di dalam pulau di tengah kawasan Situ Cangkuang. Secara administrative Kampung Pulo terletak di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles. Kondisi lingkungan di kawasan ini cukup baik, kebersihan cukup terjaga dan bentang alam yang asri.
Tingkat visabilitas di kawasan ini tergolong cukup bebas dengan tingkat kebisingan yang rendah. Aktivitas yang dapat dilakukan di Kampung Pulo ini adalah mempelajari sejarah dan budaya masyarakat setempat.
Menurut cerita rakyat, masyarakat Kampung Pulo dulunya beragama Hindu, lalu ketika Embah Dalem Arif Muhammad terpaksa harus mundur karena mengalami kekalahan pada penyerangan terhadap Belanda beliau singgah di daerah ini. Karena kekalahan ini Embah Dalem tidak mau kembali ke Mataram karena malu dan takut pada Sultan Agung.
Kemudian beliau mulai menyebarkan agama Islam pada masyarakat Kampung Pulo. Beliau dan kawan-kawan menetap di daerah Kampung Pulo. Beliau wafat dengan meninggalkan 6 orang anak wanita dan satu orang pria. Makanya di Kampung Pulo terdapat 6 buah rumah adat yang berjajar saling berhadapan masing-masing 3 rumah di kiri dan kanan di tambah dengan sebuah mesjid.
Jumlah rumah tersebut tidak boleh ditambah atau dikurangi serta yang mendiami rumah tersebut harus 6 Kepala keluarga. Jika seorang anak sudah dewasa kemudian menikah maka paling lambat 2 minggu setelah itu harus meninggalkan rumah dan harus keluar dari lingkungan keenam rumah tersebut. Walaupun 100% masyarakat Kampung Pulo beragama Islam tetapi mereka juga tetap melaksanakan sebagian upacara ritual agama Hindu.